Soaltes kisah keteladaan nabi yunus dan nabi ayyub. Nabi zakaria a.s dan kaumnya mengikuti syariat dalam kitab. Source: yunus yang telah meninggalkan kota ninawa secara mendadak, maka ia berjalan kaki mengembara naik gunung turun gunung tanpa tujuan. Tidak ada masyarakat yang menyembah allah.
Makalah Keteladanan Nabi Yunus dan Nabi Ayyub A. Keteladanan Nabi Yumus Nama lengkapnya Nabi Yunus Bin Matta dari keturunan Benyamin bin Ya;qub bin Ishaq bin Ibrahim. Beliau diutus oleh Allah untuk berdakwah menghadapi penduduk Ninawa, suatu kaum yang keras kepala , penyembah berhala dan suka melakukan kejahatan. Sedara berulangkali Yunus memperingatkan mereka, tetapi tidak mau berubah , apalagi Yunus bukan dari kaum mereka. Hanya ada dua orang yang bersedia menjadi pengikutnya, yaitu Rubil dan Tanuh. Rubil orang yang alim dan bijaksana, sedang Tanuh adalah seorang yang tenang dan sederhana. Ajaran-ajaran nabi Yunus itu bagi penduduk Niwana merupakan hal baru yang belum pernah mereka dengar sebelumnya. Untuk itu mereka tidak dapat menerimanya untuk menggantikan ajaran dan kepercayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka yang sudah menjadi adat kebiasaan mereka turun temurun. Apalagi pembawa agama itu adalah orang asing. Mereka berkata kepada Nabi Yunus “ Apakah kata-kata yang engkau ucapkan itu dan kedustaan apa yang engkau anjurkan kepada kami tentang agama barumu itu ? inilah tuhan-tuhan kami yang sejatiyang kami sembah dan disembah oleh nenek moyang kami. Alas apa yang membenarkan kami meninggalkan agama kami yang diwariskan oleh nenek moyang kami dan menggantikan dengan agama barumu?, Engkau adalah orang asing yang dating pada kami agar kami mengubah keyakinan kami. Apakah kelebihanmu sehingga mengajari dan menggurui kami. Hentikan perbuatan sia-siamu itu. Penduduk Niwana tidak akan mengikutimu karena kami teguh dengan ajaran nenek moyang kami”. Nabi Yunus berkata “ Aku hanya mengajakmu beriman dan bertauhid sesuai dengan amanah Allah yang wajib aku sampaikan padamu. Aku hanyalah pesuruh Allah yang ditugaskan mengeluarkanmu dari kesesatan dan menuntunmu di jalan yang lurus . aku sekali-kali tidak mengharapkan upah atas apa yang kukerjakan ini. Aku tidak bias memaksamu menguikutiku. Namun jika kamu tetap bertahan pada akidah nenek moyangmu itu, maka Allah akan menunjukkan tanda-tanda kebenaran akan risalahku dengan menurunkan azab yang pedih padamu, seperti yang terjadi pada kaum-kaum sebelum kamu, yaitu kaum Nuh, Aad, dan Tsamud. Mereka menjawab dengan menantang “ kami tetap tidak akan mengikuti kemauanmu dan tidak takut ancamanmu. Tunjukkan ancamanmu jika kamu termasuk orang-orang yang benar !” Nabi Yunus tidak tahan dengan penduduk Ninawa yang keras kepala. Lalu pergi dengan marah dan jengkel sambil meminta Allah menghukum mereka. Penduduk Ninawa Bertaubat. Sepeninggal Nabi Yunus, kaum Ninawa gelisah, karena mendung gelap, binatang peliharaan mereka gelisah, wajah mereka pucat pasi, dan angin bertiup kencang yang membawa suara gemuruh. Mereka takut ancaman Nabi Yunus benar-benar terjadi. Akhirnya mereka sadar bahwa Yunus adalah orang yang benar. Mereka akhirnya beriman dan menyesali perbuatan mereka terhadap Yunus. Mereka lari tunggang langgang mencari Yunus sambil berteriak meminta pengampunan Allah . Allah Maha Pemaaf-pun mengampuni mereka, dan segera seluruh keadaan pulih seperti sediakala, pendududk Niwana tetap mencari Yunus agar ia dapat mengajari agama dan menuntun mereka ke jalan yang benar. Keadaan Yunus setelah pergi dari Niwana tidak menentu. Ia mengembara tanpa tujuan dengan putus asa dan merasa berdosa. Akhirnya ia tiba di pantai dan melihat sebuah kapal yang akan menyeberangi laut. Ia menumpang kapal itu, ketika telah berlayar tiba-tiba terjadi badai yang hebat. Kapal bergoncang, dan para penumpang sepakat untuk mengurangi beban dengan mengurangi salah seorang diantara mereka ke laut. Undian pertama jatuh pada Yunus, namum undian diulang karena penumpang merasa Yunus tidak pantas dibuang karena ia orang mulia. Tapi pada pengulangan kedua, ketiga, tetap nama Yunus yang keluar. Yunus sadar itu adalah kehendak Alllah Swt, ia rela menjatuhkan diri ke laut. Allah kemudian mengirimkan Nun paus untuk menelan Yunus. Dalam perut ikan Yunus bertaubat , ia bertasbih selama 40 hari dengan berkata ”Lailaha illa anta, subhanaka, inni kuntu min addalimin tiada Tuhan melainkan Engkau, maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang berbuat zalim”. Allah menjelaskan dalam QS As-Saffat 139-148 Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul. Ingatlah ketika ia lari ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka sekiranya ia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keaadaan sakit. Dan kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan kami utus dia kepada seratus orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.” QS. As-Soffat 139-148 . Allah mendengar doa Yunus, dan memerintahkan ikan nun mendamparkan Yunus di sebuah pantai, Allah yang Maha Penyayang menumbuhkan pohon labu, agar Yunus yang kurus dan lemah tak berdaya dapat bernaung dan memakan buahnya, setelah pulih ia diperintahkan kembali ke Nawana, dimana ia kemudian kaget melihat perubahan penduduk Niwana yang telah beri,am kepada Allah. Yunus kemudian mengajari mereka tauhid dan menyempurnakan iman mereka. Nabi Ayyub adalah putra Ish bi Ishak bin Ibrahim. Nabi Ayub adalah orang kaya raya. Istrinya banyak, anaknya banyak, hartanya melimpah ruah dan ternaknya tak terbilang jumlahnya. Ia hidup makmur dan sejahtera. Walau demikian ia tekun beribadah. Segala nikmat dan kesenangan yang dikaruniakan kepadanya tak sampai melupakannya kepada Allah. Ia berbuat kebaikan suka menolong orang yang menderita terlebih dari golongan fakir miskin. Para malaikat di langit terkagum-kagum dan membicarakan ketaatan Ayyub dan keikhlasannya dalam beribadah kepada Allah. Sementara itu iblis yang mendengar pembicaraan itu merasa iri dan ingin menjerumuskan Ayyub agar menjadi orang yang tidak sabar dan celaka. Pertama iblis mencoba sendiri menggoda Ayyub agar tersesat dan tak mau bersyukur kepada Allah. Namun ia gagal, nabi Ayyub tak gtergoyahkan. Iblis kemudian menghadap Allah minta ijin untuk menggoda nabi Ayyub “Wahai Tuhan, sesungguhnya Ayyub yang senantiasa patuh dan berbakti menyembah-Mu, memuji-Mu, tak lain karena takut kehilangan kenikmatan yang telah engkau berikan kepadanya. Semua ibadah tidak ikhlas dan bukan karena cinta dan taat kepada-Mu. Andaikata ia terkena musibah dan kehilangan harta benda, anak-anak dan istrinya belum tentu ia akan taat dan tetap ikhlas menyembahmu.” Allah berfirman kepada Iblis “Sesungguhnya Ayyub adalah hambaku yang sangat taat kepada=Ku. Ia seorang mukmin yang sejati. Apa yang ia lakukan untuk mendekatkan diri kepada-Ku adalah semata-mata didorong iman yang teguh kuat dan taat yang bulat kepada=ku. Iman dan takwanya tak tergoyah oleh perubahan keadaan dunia duniawi. Cintanya keepada=Ku dan kebaikannya tidak akan menurun dan menjadi berkurang walau ditimpa musibah apapun yang melanda dirinya dan hartanya. Ia yakin bahwa siapa yang ia miliki adalah pemberian-Ku yang sewaktu-waktu dapat Aku cabut daripadanya atau menjadikanya berlipat ganda. Ia bersih dari segala tuduhan dan prasangkamu. Engkau tidak rela melihat hamba-Ku anak cucu Adam berada di atas jalan yang lurus. Untuk menguji keteguhan hati Ayyub dan keyakinannya pada takdir-Ku. Kuijinkan kau menggoda dan memalingkannya dari-Ku. Kerahkanlah pembantu-pembantumu untuk menggiodsa Ayyub melalui harta dan keluarganya. Ceraiberaikanlah keluarganya yang rukun damai sejahtera itu. Lihatlah sampai dimana kemampuanmu untuk menyesatkan hamba-Ku Ayyub itu.” Demikianlah, Iblis dan para pembantunya kemudian mulai menyerbu keimanan Ayyub, mula-mula mereka membinasakan hewan ternak nabi Ayyub. Satu persatu hewan itu mati bergelimpangan disusul lumbung-lumbung gandum dan lahan pertaniam terbakar dan musnah. Iblis mengira Ayyub akan berkeluh kesah setalah kehilangan ternak dan lahan pertaniannya. Namun Ayyub tetap berbaik sangka pada Allah. Segalanya ia serahkan kepada Allah. Harta adalah titipan Allah sewaktu-waktu dapat diambil lagi. Berikutnya Iblis dan pembantu-pembantunya mendatangi putra-putra nabi Ayyub di gedung yang besar dan megah. Mereka goyang-goyangkan tiang-tiang gedung sehingga gedung itu kemudian roboh dan anak-anaknya mati semua. Iblis mengira usahanya berhasil menggioyahkan iman nabi Ayyub yang sangat menyayangi putra-putranya itu, namun mereka kecewa. Nabio Ayyub tetap berserah diri kepada Allah. Nabi bersedih hati dan menangis tetapi jiwa dan hatinya tetap kokoh dalam keyakinan bahwa jika Allah menghendaki semua itu maka tak ada orang yang mampu menghalangi-Nya. Selanjutnya Iblis menaburkan baksil di sekujur tubuh nabi Ayyub sehingga beliau menderita sakit sakit kulit yang menjijikkan. Keluarga dan tetangganya menjauhinya. Istri-istrinya banyak yang melarikan diri. Hanya seorang yang mendampinginya yaitu Rahmah. Para tetanga nabi Ayyub tidak mau ketularan penyakit, sehingga mereka terutama kaum ibu secara terang-terangan mengusir Nabi Ayyub dari perkampungan. Mereka pergi ke ujung desa, dekat pembuangan sampah. Namun disana orang-orang tidak terima. Mereka tetap mengusir nabi Ayyub. Maka pergilah Nabi Ayyub dan Rahmah ke sebuah tempat yang sepi dari manusia. Waktu tujuh tahun dalam penderitaan terus menerus memang merupak ujian berat bagi Ayyub dan Rahmah. Namun Ayyub bias bersabar dan tetap berdzikir menyebut Asma Alllah. Untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, Rahmah terpaksa bekerja pada pabrik roti. Namun lama-lama majikannya mengetahui bahwa Rahhmah adalah istri Nabi Ayyub yang berpenyakitan. Mereka kawatir Rahmah membawa baksil yang dapat menular melalui roti, maka Rahmah diberhentikan. Rahmah yang setia ini masih memikirkan suaminya. Ia meminta majikannya agar memberinya majikannya menolak. Majikannya hanya mau member roti jika Rahmah rela memotong gelung rambutnya yang panjang, padahal gelung rambut itu sangatt disukai suaminya. Rahmah akhirnya setuju. Manun sesampainya di rumah, menyangka istrinya telah menyeleweng. Padahal tidak. Pada suatu hari, mungkin karena tidak tahan dalam penderitaan atau karena apa, Rahmah pamit meninggalkanKETELADANANNABI YUNUS AS DAN NABI AYUB AS A. Keteladanan Nabi Yumus Nama lengkapnya Nabi Yunus Bin Matta dari keturunan Benyamin bin Ya;qub bin Ishaq bin Ibrahim. Beliau diutus oleh Allah untuk berdakwah menghadapi penduduk Ninawa, suatu kaum yang keras kepala , penyembah berhala dan suka melakukan kejahatan. Sedara
A. Keteladanan Nabi Yunus Nama lengkapnya adalah Nabi Yunus bin Matta dari keturunan Benyamin bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim. Nabi Yunus bin Matta diutus oleh Allah untuk berdakwah menghadapi penduduk Niwana yakni suatu kaum yang keras kepala, penyembah berhala, dan suka melakukan kejahatan. Saat itu, hanya ada dua pengikut Nabi Yunus yaitu Rubil, adalah seseorang yang alim, bijaksana dan Tanuh adalah seorang yang tenang dan sederhana. Sepeninggal Nabi Yunus, kaum Ninawa gelisah karena mendung gelap, binatang peliharaan gelisah, wajah pucat dan angin bertiup kencang membawa suara gemuruh. Kaum Ninawa takut ancaman Nabi Yunus benar-benar terjadi dan akhirnya mereka sadar bahwa Nabi Yunus adalah orang yang benar dari Allah. Kemudian kaum Ninawa beriman dan menyesali perbuatan mereka terhadap Nabi Yunus. Keadaan Nabi Yunus yang tidak menentu tanpa tujuan dengan putus asa dan merasa berdosa. Akhirnya tiba di pantai dan melihat sebuah kapal yang akan menyebrangi laut. Kemudian Nabi Yunus menumpang kapal itu dan ketika berlayar tiba-tiba terjadi badai yang hebat, kapal bergoncang dan para penumpang sepakat untuk mengurangi beban dengan membuah salah seorang diantara mereka ke laut. Undian pertama jatuh pada Nabi Yunus namun undian diulang karena penumpang merasa bahwa Nabi Yunus tidak layak dibuang karena Nabi Yunus orang yang mulia. Tapi pada pengulangan kedua dan ketiga tetap nama Nabi Yunus yang keluar. Nabi Yunus sadar itu adalah kehendak Allah, kemudian Nabi Yunus rela menjatuhkan diri ke laut. Allah kemudian mengirimkan Nun paus untuk menelan Nabi Yunus. Di dalam perut ikan Nun, Nabi Yunus bertaubat meminta ampun dan pertolongan Allah, Nabi Yunus bertasbih selama 40 hari dengan berkata “Lailaha illa Anta, Subhanaka inni kuntu minadzolimin Tiada Tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang telah berbuat dzolim”. Allah berfirman dalam Qs. As-Saffat 139-148 yang artinya “Sesungguhnya Yunus benar-benar salahseorang rasul, ingatlah ketika ia lari ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya ia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari kebangkitan. Kemudian kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus orang atau lebih, lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu”. Qs. As-Saffat 139-148 Allah mendengar do’a Nabi Yunus dan memerintahkan ikan Nun mendamparkan Nabi Yunus di sebuah pantai. Allah Yang Maha Penyayang menumbuhkan pohon labu, agar Nabi Yunus yang kurus dan lemah tak berdaya dapat bernaung dan memakan buahnya. Setelah pulih, Nabi Yunus diperintahkan kembali ke Ninawa, dimana Nabi Yunus kaget melihat perubahan penduduk Ninawa yang telah beriman kepada Allah. Nabi Yunus kemudian mengajari mereka tauhid dan menyempurnakan iman mereka. B. Meneladani Nabi Ayyub Nabi Ayyub adalah putra Ish bin Ishaq bin Ibrahim. Nabi Ayyub adalah seorang yang kaya raya, Istrinya banyak, anaknya banyak, hartanya melimpah dan ternaknya tak terbilang jumlahnya. Nabi Ayyub hidup makmur dan sejahtera, walaupun demikian Nabi Ayyub tetap tekun beribadah. Segala nikmat dan kesenangan Nabi Ayyub tidak membuatnya lupa kepada Allah. Nabi Ayyub gemar berbuat kebajikan, suka menolong orang yang menderita terlebih dari golongan fakir miskin. Allah berfirman kepada Iblis “sesungguhnya Ayyub adalah hambaKu yang sangat taat kepada-Ku, ia seorang mukmin yang sejati. Apa yang ia lakukan untuk mendekatkan diri kepada-Ku adalah semata-mata didorong iman yang teguh kuat dan taat yang bulat kepada-Ku. Iman dan taqwanya takkan tergoyah oleh perubahan keadaan duniawi. Cintanya kepada-Ku dan kebajikannya tidak akan menurun dan menjadi berkurang walau ditimpa musibah apapun yang melanda dirinya dan hartanya. Ia yakin bahwa siapa yang ia miliki adalah pemberian-Ku yang sewaktu-waktu dapat Aku cabut daripadanya atau menjadikannya berlipat ganda. Ia bersih dari segala tuduhan dan prasangkamu. Engkau tidak rela melihat hamba-hamba-Ku anak cucu Adam berada di atas jalan yang lurus. Untuk menguji keteguhan hati Ayyub dan keyakinannya pada takdir-Ku, Kuizinkan kau menggoda dan memalingkannya dariKu. Kerahkanlah pembantu-pembantumu untuk menggoda Ayyub melalui harta dan keluarganya. Cerai beraikanlah keluarganya yang ruku damai sejahtera itu. Lihatlah sampai dimana kemampuanmu untuk menyesatkan hamba-Ku Ayyub itu”. Iblis dan para pembantunya kemudian menyerbu keimanan Ayyub. Mula-mula mereka membinasakan hewan ternak pemeliharaan Nabi Ayyub. Berikutnya Iblis dan para pembantunya mendatangi putra-putra Nabi Ayyub di gedung yang besar dan megah, digoyangkan tiang-tiang gedung itu sehingga roboh dan anak-anak Nabi Ayyub mati semua. Selanjutnya Iblis menaburkan baksil di sekujur tubuh Nabi Ayyub sehingga beliau menderita sakit kulit yang menjijikan. Keluarga dan tetangganya menjauhinya. Istri-istrinya banyak yang melarikan diri. Hanya seorang yang setia mendampinginya yaitu Rahmah. Waktu tujuh tahun dalam penderitaan terus menerus memang ujian berat bagi Ayyub dan Rahmah. Namun Nabi Ayyub selalu bersabar dan tetap berdzikir menyebut Asma Allah. Pada suatu hari, mungkin karena tidak tahan dalam penderitaan, Rahmah pamit meninggalkan Nabi Ayyub. Di dalam kamar, Nabi Ayyub bermunajat kepada Allah “Ya Allah, aku telah diganggu setan dengan kepayahan dan kesusahan serta siksaan Dan Engkau wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”. Allah menerima do’a Nabi Ayyub yang telah mencapai puncak kesabaran dan keteguhan iman dalam menghadapi cobaan. Berfirman Allah kepada Nabi Ayyub “Hantamkanlah kakimu ke tanah. Dari situ air akan memancar dan dengan air itu kau akan sembuh dari semua penyakitmu. Kesehatan dan kekuatanmu akan pulih kembali jika kau pergunakan untuk minum dan mandi”. Sementara itu Rahmah yang telah pergi meninggalkan Nabi Ayyub, lama-lama merasa kasihan dan Rahmah kemudian datang menjenguk. Nabi Ayyub gembira melihat istrinya kembali namun Nabi Ayyub ingat sumpahnya yaitu ingin memukul istrinya seratus kali. Dalam kebimbangan datanglah wahyu Allah yang memberikan jalan keluar. Firman Allah “Hai Ayyub, ambilah lidi seratus buah dan pukulah istrimu itu sekali saja, dengan demikian tertebuslah sumpahmu.” Berkat kesabaran dan keteguhan imannya Nabi Ayyub dikaruniai lagi harta benda yang melimpah. Dari Rahmah ia mendapat anak bernama Basyar, di kemudian hari ia mendapat julukan Dzulkifli artinya Yang punya kesanggupan. Dzulkifli akhirnya juga menjadi Nabi dan Rasul Allah. RANGKUMAN 1. Nabi Yunus bin Matta diutus oleh Allah untuk berdakwah menghadapi penduduk Niwana yakni suatu kaum yang keras kepala, penyembah berhala, dan suka melakukan kejahatan. Saat itu, hanya ada dua pengikut Nabi Yunus yaitu Rubil, adalah seseorang yang alim, bijaksana dan Tanuh adalah seorang yang tenang dan sederhana. 2. Nabi Yunus diperintahkan kembali ke Ninawa, dimana Nabi Yunus kaget melihat perubahan penduduk Ninawa yang telah beriman kepada Allah. Nabi Yunus kemudian mengajari mereka tauhid dan menyempurnakan iman mereka. 3. Nabi Ayyub adalah putra Ish bin Ishaq bin Ibrahim. Nabi Ayyub adalah seorang yang kaya raya, Istrinya banyak, anaknya banyak, hartanya melimpah dan ternaknya tak terbilang jumlahnya. Nabi Ayyub hidup makmur dan sejahtera, walaupun demikian Nabi Ayyub tetap tekun beribadah. Segala nikmat dan kesenangan Nabi Ayyub tidak membuatnya lupa kepada Allah. Nabi Ayyub gemar berbuat kebajikan, suka menolong orang yang menderita terlebih dari golongan fakir miskin. Sementara itu Iblis merasa iri dan ingin menjerumuskan Nabi Ayyub agar menjadi orang yang tidak sabar dan celaka. Tetapi keimanan Nabi Ayyub lebih kuat dibanding godaan setan.Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.Nama: Mutia Zalza NabilaNPM: 1811010422Kelas: ASemester: V (Lima)Jurusan: Pendidikan Agama IslamFakultas: Tarbiya
Nabi Ayyub anak Ish bin Ishaq bin Ibrahim Beliau seorang nabi yang sangat kaya sekali, mempunyai ternak yang bermacam-macam, seperti sapi,kambing, kuda, keledai, unta, dan lain seorang yang baik hati, suka mengeluarkan harta bendanya untuk membantu fakir miskin, yatim piatu, memuliakan tamu dan sebagainya, kekayaannya itu tidak melalaikannya ibadah kepada Allah Swt. Kekayaan yang melimpah-limpah itu tidak menyebabkan ia menjadi sombong dan lupa kepada orang-orang yang miskin. Walauoun ia seorang yang kaya namunkehidupannya tidak berlebih-lebihan, bahkan semakin kaya semakin bertambah taatnya kepada Allah kekayaan yang banyak dan keturunan yang banyak pula, dia tidak makin kendor semangatnya untuk beribadat dan bersujud kepada Allah orang yang beriman dan taat beribadat, syaithan selalu mencoba mengodanya. Demikian pula akan halnya terhadap Nabi Ayyub Dengan berbagai cara dan akal bulus, syaithan mencoba membujuknya dengan merayu-rayu dan dengan senjatanya yang ampuh, agar Ayyub dapat bergeser dari imannya dan dari Allah kepada Nabi Ayyub harta bendanya habis, sehingga Ayyub yang tadinya kaya raya, lama kelamaan menjadi miskin. Hal ini tidak menggoncangkan keimanannya, karena beliau senantiasa ingat bahwa semua manusia lahir ke dunia tidak membawa apa-apa, kemudian Allah memberikannya rizqi dan Allah lah yang memberikan kekayaan. Dan kepada Allah harta benda itu kembali, yakni Allah lah yang mengambil kembali harta ujian cobaan ini, luluslah Ayyub. Beliau tidak bergeser sedikit pun imannya dan ibadahnya kepada Allah. Kemudian Allah mengujinya lagi, anak-anaknya yang banyak itu, sekarang banyak pula yang mati, dari saat ke saat cobaan dan ujian itu terus ini tidak mempengharui diri Nabi Ayyub, beliau ingat bahwa manusia semula dari Allah, kemudian kembali kepada-Nya, termasuk dirinya akan kembali pula itu diterima oleh Ayyub dengan sabar, kemudian syaithan berusaha dengan sekuat-kuatnya untuk menggoncangkan keimanan Nabi Ayyub. Dan Allah mngujinya dnegan memberikan penyakit yang dahsyat, penyakit yang tidak smebuh-sembuh, sehingga rupanya Ayyub pun berubah dan kelihatannya sangat tua sekali. tetapi ia pun tetap tenang dan sabar, tidak pernah mengeluh karena sakitnya itu, dan segala ibadat yang dikerjakannya sebagaimana waktu sebelum sakit ia kerjakan dengan bertambah khusyu’.Syaithan pun putus asa, karena dengan cara apa pun tidak berhasil menggoda Ayyub, walau bagaimanapun sakit yang dideritanya, imannya tidak bergeser sedikitpun. Maka syaithan mencari jalan laindengan memperdaya istrinya, supaya berkurang menjaga suatu hari istri Ayyub enggan melayani suaminya. Ayyub menjadi marah kepada istrinya dengan berujar “Jika aku sembuh pasti kupukul seratus kali”. dan Nabi Ayyub berdo’a kepaada Allah Swt sebagaimana tertera dalam kitab al-Qur’an.“Ingatlah ketika Ayyub menyeru kepada Tuhan-nya” Ya Tuhanku, aku dapat penyakit dan cobaan yang sebabkan oleh syaithan” QS. Shaad ayat 41.Do’a Nabi Ayyub dikabulkan tuhan, dan Ayyub pun sembuh dari penyakitnya, dan harta kekayaannya pun kembali seperti sedia kala, juga keluarganya sehat-sehat seperti sedia memperlihatkan keimanan Nabi Ayyub yang tidak sedikit pun bergeser walaupun musibah dan cobaan bertubi-tubi, sehingga syaithan menjadi kalah dan tidak berdaya. Sewaktu Nabi Ayyub berdo’a minta sembuh, Tuhan berfirman sebagaimana tertera dalam al-Qur’an“Hentakkanlah injaklah dnegan keras kakimu ke atas bumi, niscaya terbit di sana mata air yang sejut, maka mandi dan minumlah, lalu sembuhlah penyakitnya” QS. Shaad ayat 42.Setelah Nabi Ayyub sembuh dari penyakitnya, kemudian Nabi Ayyub ingin melaksanakan janjinya untuk memukul istrinya seratus kali, maka hal itu dibolehkan oleh Allah sebagaimana firman-Nya dalam al-Qur’an“Ambillah sekerat kayu dengan tanganmu, lalu pukullah istrimu dengan itu, maka tiadalah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami mendapai Ayyub itu orang yang sabar, dia sebaik-baik hamba dan banyak bertaubat kepada Allah Swt.” QS. Shaad ayat 44.Demikian Nabi Ayyub tidak jadi memukul istrinya seratus kali pukul, tetapi lidi yang seratus itu dijadikan satu ikatan dan dipukulkan sekali saja, untuk melaksanakan janjinya itu sewaktu beliau masih Ayyub adalah wanita yang shalehah, ia berbuat sesuatu bukanlah karena tabi’atnya yang jelek, namun karena digoda oleh syathan, dan Allah Swt Maha Pengampun lagi Maha lama kemudian Nabi Ayyub mempunyai anak yang banyak, diantaranya anak laki-laki bernama Basyir yang digelari Dzulkifli yang pada akhirnya menjadi seorang nabi Drs. Moh. Rifai, Riwayat 25 Nabi & Rasul, hal 94-97, Toha Putra, Semarang, 1976 M.
| ሊሾ իрсևпεсиρ руро | Ψա иβυχθ |
|---|---|
| Срኅኂе езехе | ጉ ፋево ኇαгли |
| ኻдиβекрοм вራዉե վፏζедре | Аγխнθኁ ре ጰμαзопсипр |
| Го ጆ ой | Еклаծυժ ሷμ |
| Оዦጣцፔциφу γሂցጉсθγուሸ еф | Епсαдո ըд |